Buser jurnalis Nusantara.com||
Semarang-Menjelang hari Raya Imlek (Tahun Baru Cina) yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025, yang mana bagi umat Khonghucu dan warga Tionghoa makna Imlek adalah saatnya berkumpul dengan keluarga merayakan dan mengucapkan syukur atas berkat yang diterima di tahun kemarin.
Biasanya umat Khonghucu dan warga Tionghoa merayakannya dengan mengadakan sembahyang sebagai ungkapan syukur atas anugerah Tuhan yang memberikannya kesempatan untuk memasuki tahun yang baru.
Pasar Semawis yang biasa disebut daerah Pecinannya/daerah Cina orang Semarang, yang mana di daerah tersebut penduduknya mayoritas etnis Tionghoa. Di sana juga terdapat beberapa klenteng.
Dalam tradisi ketuk Pintu dalam rangkaian Pasar Imlek Semawis 2025, yang diadakan pada hari Sabtu, 18 Januari 2024 Pk. 14.00 WIB bertempat di Klenteng Tay Kak Sie, menurut Dyah Pramesti, S.Si.-Teol., S.H., M.Si., selaku Ketua Bunda Milenial Kota Semarang yang turut hadir dan meramaikan tradisi Ketuk Pintu tersebut : "Acara Ketuk Pintu ini merupakan Serangkaian Acara Perayaan Imlek tanggal 25-27 Januari 2025. Acara Ketuk Pintu ini merupakan bentuk toleransi antar umat beragama, dimana sekitar 200 orang Perempuan Berkebaya yang hadir penuh keberagaman agama maupun suku dan budaya, turut serta mendukung tradisi Selametan dan Ketuk Pintu".
Acara Ketuk Pintu ini diawali dengan doa bersama yang dipimpin dengan agama Islam (Tahlilan). Setelah doa bersama diadakan prosesi pemotongan tumpeng. Selain itu juga disediakan bubur merah putih sebagai lambang keberanian, kesucian, dan kehidupan yang baru. Kemudian acara makan bersama, yang mana masyarakat yang mengikuti selametan dan Ketuk Pintu juga dapat menikmati tumpeng, Ingkung, dan bubur merah putih. Sementara masyarakat menikmati makan bersama ada atraksi barongsai, yaitu tarian tradisional Tiongkok. Adanya tarian Barongsai ini memiliki filosofi :
1. Mencerminkan harapan baik, kemakmuran, dan kedamaian;
2. Mencerminkan nilai-nilai keberanian, kekuatan, kebijakan, dan keunggulan;
3. Mencerminkan nilai-nilai tangguh, kuat, bijaksana, dan berani melawan kejahatan.
Setelah acara Selametan di Klenteng Tay Kak Sie, dilakukan keliling 8 klenteng yang ada di sekitar pasar Semawis, yaitu Klenteng Tay Kak Sie, Klenteng Tong Pek Bio, Klenteng Ling Hok Bio, Klenteng Tek Hay Bio, Klenteng Hoo Hok Bio, Klenteng Hwie Wie Kion, Klenteng See Hoo Kiong, Klenteng Siu Hok Bio. Tujuannya adalah mohon doa restu ke semua klenteng.
Dyah Pramesti, S.Si.-Teol., S.H., M.Si., selaku Ketua Bunda Milenial Kota Semarang menambahkan bahwa Ketuk Pintu ini juga bertujuan untuk doa bersama Pasar Semawis di tahun 2025 dijadikan destinasi wisata baru, yang mana pengunjung yang datang diwajibkan utk mengenakan kebaya sebagai suatu karakteristik busana Indonesia yang telah diakui Unesco, sehingga Pasar Semawis merupakan destinasi wisata yang berbeda dengan destinasi wisata yang lain yang ada di kota Semarang.
Dyah Pramesti, S.Si.-Teol., S.H., M.Si. selalu Ketua Bunda Milenial Kota Semarang juga mengajak warga Kota Semarang untuk ikut hadir dan meramaikan Acara Imlek yang akan diadakan pada tanggal 25-27 Januari 2025 di Pasar Imlek Semawis dengan menggunakan kebaya. Wartawan (Dyah Tim)
Tags
Daerah